Misteri hati (Asrarul Qalb) : dalam diri manusia perspektif al-qur'an / Sumarkan
No. Panggil : | 297.6 |
Nama Orang : | Sumarkan |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta : Lintas Pustaka, 2008 |
Bahasa : | Indonesia |
ISBN : | |
Edisi : | Cet. 1 |
Catatan Umum : | |
Catatan Bibliografi : | |
Catatan Seri : | |
Sumber : | |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : | Lantai 2 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
297.6 | 01-10-02160 | TERSEDIA |
297.6 | 01-10-02163 | TERSEDIA |
297.6 | 01-10-01593 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 8595 |
Istilah hati (al-qalb) dalam alqur'an kadang kala diungkapkan dengan kata al-faad, al-lub, al-nafs dan al-shadr. Masing-masing kata ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan kata al-qalb. Al-qalb secara garis besar dalam al-qur'an dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu al-walb, al-salim (hati yang sehat) dan al-qalb al-maridl (hati yang sakit). Kelompok pertama mencakup hati yang bersifat al-munib, al-thahir, al-muttaqi, al-muhtudy, al-kashyi, dan lainnya. Kelompok kedua mencakup hati yang bersifat al-matbu/al-makhtum, al-murib, al-qasi, al-ghafil/al-lahi, al-zaigh dan lainnya.
Agar manusia senantiasa memiliki hati yang sehat. al-qur'an menjelaskan beberapa cara yang harus dilalui manusia, yaitu membaca dan memahami makna ayat-ayat al qur'an, berdzikir kepada Allah dengan sebanyak-banyak dan dengan cara mengkaji serta memahami ayat-ayat kaunyah (Ciptaan-ciptaan Allah di alam semesta).
Agar manusia senantiasa memiliki hati yang sehat. al-qur'an menjelaskan beberapa cara yang harus dilalui manusia, yaitu membaca dan memahami makna ayat-ayat al qur'an, berdzikir kepada Allah dengan sebanyak-banyak dan dengan cara mengkaji serta memahami ayat-ayat kaunyah (Ciptaan-ciptaan Allah di alam semesta).
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive