Efektivitas kegiatan perpolisian masyarakat dalam rangka mencegah timbulnya keresahan (anarkis) akibat isu santet di wilayah polres Banyuwangi Jatim (studi kasus polsek Cluring)
Nama Orang : | Ary Murtini |
Nama Orang Tambahan : | |
Penerbitan : | Jakarta : PTIK, 2008 |
Bahasa : | none |
Deksipsi Fisik : | xi, 88 p. : ill. , 30 cm |
Catatan Umum : | |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
50-08-045 | TERSEDIA |
50-08-045.pdf :: Unduh
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 30485 |
Tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi dan seberapa efektif kegiatan perpolisian masyarakat dalam rangka mencegah timbulnya keresahan (anarkis) akibat isu santet serta langkah-langkah apa yang dilakukan oleh Polres Banyuwangi dengan menerapkan Polmas. Penelitian sendiri dilaksanakan di wilayah Polres Banyuwangi Jatim, dengan waktu penelitian selama kurang lebih 3 minggu (tanggal 13 Mei s/d 5 Juni 2008). Sedang pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan kualitatif yang memusatkan kepada fakta dan menggunakan analisis perbandingan untuk melakukan generalisasi empiris terhadap fenomena-fenomena sosial, sehingga akan diperoleh pemahaman yang mendasar terhadap masalah-masalah sosial dengan menggabungkan analisis dan interpretasi data yang ditampilkan secara naratif. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei, melalui interview atau wawancara yang menggambarkan dari beberapa aspek. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode pengamatan terlibat, telaah dokumen dan wawancara kepada : Kapolres, Kabag Binamitra, Kasat Reskrim, Kasat Intelkam, Kasat Lantas, KBO Samapta, Kapolsek, petugas Polmas, anggota FKPM (Forum Kemitraan Polisi Masyarakat), tokoh masyarakat dan masyarakat. Selanjutnya teknik analisis data menggunakan : reduksi data, sajian data juga penarikan kesimpulan dan melakukan verifikasi data. Beberapa temuan penelitian di lapangan dikaitkan dengan konsep Polmas, konsep pencegahan kejahatan, konsep efektivitas, teori komunikasi yang menyebutkan bahwa, Polres Banyuwangi telah melakukan sosialisasi tentang Polmas kepada seluruh anggota Polres sesuai dengan ketentuan yang ada di Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 tanggal 13 Oktober 2005 tentang Kebijakan dan Strategi Penerapan Model Perpolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri. Sehingga, dengan telah diberikan penjelasan apa itu Polmas, kesadaran akan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas Polmas tidak hanya diemban oleh petugas Polmas (sebagai ujung tombak), melainkan oleh seluruh anggota polisi dari tingkat atas sampai dengan tingkat bawah khususnya dalam mencegah timbulnya keresahan (anarkis) akibat isu santet di wilayah Polres Banyuwangi. Tentunya masih dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya dari faktor petugas Polmas itu sendiri, faktor masyarakat dan juga faktor sarana dan prasarananya. Dan akhirnya penulis akan memberikan saran, bahwa supaya efektif pelaksanaan kegiatan Polmas dalam rangka mencegah timbulnya keresahan (anarkis) akibat isu santet di wilayah Polres Banyuwangi, perlu dihindari adanya tugas ganda bagi petugas Polmas (sebagai contoh tugas ganda sebagai petugas Polmas namun juga sebagai Ba Taud Polsek). Sehingga diharapkan dalam pelaksanaannya akan lebih optimal dan tujuan akan dapat tercapai.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive