Skripsi STIK-PTIK :: Kembali ::

Peran pospol Jatimulya Polsek Sukmajaya dalam penerapan konsep polmas

Nama Orang : Dadan W. Laksana
Nama Orang Tambahan :
Penerbitan : Jakarta : PTIK, 2007
Bahasa : none
Deksipsi Fisik : xi, 125 p. : ill. , 30 cm
Catatan Umum :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi :
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
48-07-046 TERSEDIA
Shelf
 48-07-046.pdf :: Unduh
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 30297
Penelitian dilakukan dengan latar belakang bergulirnya proses reformasi di Indonesia. Proses tersebut menuntut adanya penyelengaraan negara yang berlandaskan pada good governace untuk menuju masyarakat madam. Polri merespon proses reformasi tersebut dengan mengadakan perubahan gaya pemolisian ke arah yang lebih humanistic. Gaya pemolisian yang lebih dikenal dengan istilah community policing,setelah disesuaikan dengan karakteristik indonesia disebut dengan istilah polmas. Polres Depok sebagai salah satu satuan dari Polda Metro Jaya mengembangkan konsep tersebut melalui pospol sebagai basisnya. Pokok permasalahan dalam penulisan ini adalah Bagaimana peran Pospol Jatimulya Polsek Sukmajaya dalam penerapan konsep polmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana peran yang dilaksanakan oleh Pospol Jatimulya Polsek Sukmajaya dalam menerapkan konsep polmas. Untuk memahami hal tersebut maka diperlukan pemahaman dan penerapan konsep polmas serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan pendekatan tersebut, pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara dan pemeriksaan dolt-amen berkaitan dengan konflik yang terjadi. Berdasarkan data-data tersebut maka dapat ditemukan realitas kegiatan yang dilakukan oleh Pospol Jatimulya Polsek Sukmajaya dalam menerapkan konsep polmas. Selanjutnya juga diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan konsep tersebut. Penulis menggunakan kepustakaan konseptual teori peran dari Ralph Linton dan Biddle & Thomas, teori Komunikasi dari Lasswell & Arai Muhammad, teori interaksi sosial dari Parsudi Suparlan, teori tools of management, konsep pospol dan konsep polmas serta kerangka berpikir yang dibangun penulis untuk melakukan analisis. Analisis yang dilakukan niemperoleh pemahaman bahwa pemahaman anggota pospol terhadap konsep polmas masih beragam, kegiatan yang dilakukan oleh pospol belum mengacu pada jabaran tugas dan wewenang anggota polmas sebagai akibat kurangnya pemahaman. Penerapan konsep tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor manusia, faktor dana, faktor peralatan dan faktor sistem kerja. Penulis menyimpulkan bahwa pospol jatimulya belum sepenuhnya menerapkan konsep polmas sebagai akibat kurangnya pemahaman dan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi. Berdasarkan kesimpulan tersebut penulis menyarankan perlunya pelatihan berkala, pemenuhan sarana dan prasarana serta pembentukan struktur organisasi tersendiri sebagai pengembang fungsi polmas.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive