Skripsi STIK-PTIK :: Kembali ::

Penyidikan illegal logging oleh satuan reserse kriminal Polres Bengkulu Selatan , (tindak pidana pengangkutan kayu di kabupaten Bengkulu Selatan)

Nama Orang : Catur Gatot Efendi
Nama Orang Tambahan :
Penerbitan : Jakarta : PTIK, 2007
Bahasa : none
Deksipsi Fisik : x, 85 p. : ill. , 30 cm
Catatan Umum :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi :
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
46-07-126 TERSEDIA
Shelf
 46-07-126.pdf :: Unduh
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 30063
Kondisi geografis Kabupaten Bengkulu Selatan dikelilingi oleh hutan sehingga memerlukan pengawasan khusus guna menjaga sumber daya kehutanan yang dimiliki oleh Kabupaten Bengkulu Selatan. Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkulu Selatan merupakan salah satu satuan kerja yang terdapat di Polres Bengkulu Selatan yang memiliki otoritas melaksanakan penegakan hukum secara represif. Keberhasilan Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkulu Selatan dalam melaksanakan penegakan hukum terhadap setiap aktivitas illegal logging di Bengkulu Selatan merefleksikan upaya penegakan hukum secara represif terhadap para pelakunya. Melalui studi kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus, penulis mencoba memberikan gambaran suatu permasaiahan secara obyektif berdasarkan data-data yang berhasil didapatkan, terkait dengan penyidikan kasus illegal logging yang dilakukan Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkulu Selatan. Adapun hasil yang diperoleh selama melakukan penelitian diketahui bahwa gambaran terjadinya kasus illegal logging di Kabupaten Bengkulu Selatan dilatarbelakangi oleh adanya permintaan kayu yang cukup tinggi dari dalam maupun luar Kabupaten Bengkulu Selatan. Kondisi ini menimbulkan minat dari beberapa orang masyarakat untuk memenuhi permintaan kayu dengan melakukan penebangan pohon di dalaln kawasan hutan lindung maupun di Taman Nasional Bukit Barisan dengan tanpa dilengkapi dokumen SKSHH. Padahal ini secara tegas telah melanggar Undang-Undang No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Proses penyidikan tindak pidana illegal logging oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkulu Selatan ditempuh melalui beberapa kegiatan yang terdiri dari penyelidikan, penindakan (meliputi penangkapan tersangka., penahanan tersangka, pengembangan penyidikan dengan menanyakan pihak-pihak yang terlibat, melakukan penggeledahan dan penyitaan terhadap kayu milik tersangka), pemeriksaan terhadap tersangka dan pcmanggilan terhadap saksi ahli maupun saksi lain dan tersangka, tahap terakhir dari penyidikan dilakukan dengan penyelesaian serta penyerahan berkas perkara. Kelemahan yang dihadapi Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkulu Sclatan dalam melaksanakan penyidikan disebabkan oleh beberapa faktor, yakni faktor penegak hukum yang mana secara kualitas pengetahuan aparat penegak hukum masih minim, faktor sarana dan fasilitas berupa keterbatasan kendaraan untuk menuju TKP, faktor masyarakat yang sulit untuk dijadikan saksi, dan faktor kebudayaan masyarakat yang masih membawa senjata tajam. Melihat beberapa hasil penelitian ini penulis menyarankan agar selama melaksanakan penyidikan terhadap kasus illegal logging, hendaknya penyidik Satuan Reserse Kriminal harus mampu meningkatkan pengetahuan tentang masalah kehutanan melalui pertukaran pengetahuan dengan Dinas Kehutanan.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive