PRRI : Pemberontakan atau bukan
No. Panggil : | 9.598 |
Nama Orang : | Syamdani |
Subjek : | |
Penerbitan : | Yogyakarta : Media Pressindo, 2008 |
Bahasa : | Indonesia |
ISBN : | [978-979-788-032-3] |
Edisi : | Cet. 1 |
Catatan Umum : | |
Catatan Bibliografi : | |
Catatan Seri : | |
Sumber : | |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : | Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
9.598 | 12255-09 | TERSEDIA |
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 2009 |
Perang yang terjadi pada zaman PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) membawa akibat yang sangat parah dalam sejarah Indonesia, khususnya bagi masyarakat Sumatera Barat, antara lain pembunuhan massal, penyiksaan, teror dan eksodus besar - besaran etnis Minangkabau.
Dalam buku - buku sejarah dituliskan bahwa PRRI adalah sebuah pemberontakan terhadap pemerintah. Hal ini merupakan penghinaan yang sangat menyakitkan bagi masyarakat Minangkabau. Samapai hari ini, para pelaku yang mendukung peristiwa PRRI menolak cap pemberontak yang diberikan oleh Pemerintah atas tindakan yang telah mereka lakukan.
Apa yang sebenarnya terjadi ? Apakah PRRI dapat disebut pemberontakan ataukah sebuah perjuangan yang murni lahir dari jiwa kritis masyarakat Sumatera Barat yang tidak menginginkan haluan pemerintah bergeser kepada kepentingan golongan ?
Dalam buku ini, Syamdani mencoba menganalisis apa sebenarnya permasalahan yang memicu terjadinya peristiwa PRRI, dampak dari peristiwa PRRI, baik dampak politis maupun psikologis, termasuk penuturan masyarakat sekitar peristiwa PRRI. Sungguh sebuah peristiwa sejarah yang patut untuk dikaji kembali.
Dalam buku - buku sejarah dituliskan bahwa PRRI adalah sebuah pemberontakan terhadap pemerintah. Hal ini merupakan penghinaan yang sangat menyakitkan bagi masyarakat Minangkabau. Samapai hari ini, para pelaku yang mendukung peristiwa PRRI menolak cap pemberontak yang diberikan oleh Pemerintah atas tindakan yang telah mereka lakukan.
Apa yang sebenarnya terjadi ? Apakah PRRI dapat disebut pemberontakan ataukah sebuah perjuangan yang murni lahir dari jiwa kritis masyarakat Sumatera Barat yang tidak menginginkan haluan pemerintah bergeser kepada kepentingan golongan ?
Dalam buku ini, Syamdani mencoba menganalisis apa sebenarnya permasalahan yang memicu terjadinya peristiwa PRRI, dampak dari peristiwa PRRI, baik dampak politis maupun psikologis, termasuk penuturan masyarakat sekitar peristiwa PRRI. Sungguh sebuah peristiwa sejarah yang patut untuk dikaji kembali.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive