Buku :: Kembali ::

Disintegrasi pasca orde baru

No. Panggil : 303.6
Nama Orang : Syamsul Hadi
Subjek :
  1. KONFLIK
Penerbitan : Jakarta : Yayasan Obor, 2007
Bahasa : Indonesia
ISBN : 979-461-624-9
Edisi :
Catatan Umum :
Catatan Bibliografi :
Catatan Seri :
Sumber :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi : Lantai 2
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
303.6 12160-09 TERSEDIA
303.6 01-10-04313 TERSEDIA
303.6 12160-09 TERSEDIA
303.6 01-10-04355 TERSEDIA
303.6 01-10-02464 TERSEDIA
303.6 01-10-04351 TERSEDIA
303.6 01-10-04325 TERSEDIA
303.6 01-10-04347 TERSEDIA
303.6 01-10-04134 TERSEDIA
303.6 01-10-03403 TERSEDIA
303.6 01-10-03404 TERSEDIA
303.6 01-10-02443 TERSEDIA
303.6 01-10-02448 TERSEDIA
303.6 01-10-04346 TERSEDIA
303.6 01-10-04326 TERSEDIA
303.6 01-10-04321 TERSEDIA
303.6 01-10-02456 TERSEDIA
303.6 01-10-02460 TERSEDIA
303.6 01-10-02451 TERSEDIA
303.6 01-10-02452 TERSEDIA
303.6 01-10-02455 TERSEDIA
303.6 01-10-02447 TERSEDIA
303.6 01-10-03391 TERSEDIA
303.6 01-10-03400 TERSEDIA
303.6 01-10-03392 TERSEDIA
303.6 01-10-03395 TERSEDIA
303.6 01-10-03399 TERSEDIA
Shelf

LOGIN required

Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 1757
Runtuhnya rezim orde baru segera diikuti dengan munculnya konflik kekerasan di berbagai wilayah Indonesia. baik dalam dimensi vertikal maupun horizontal yang seakan menemukan momentumnya pada saat bangunan kebangsaan sedang goyah. Stabilitas nasional yang menjadi jargon selama lebih dari 30 tahun justru menemukan antitetisnya ketika kemarahan dan kebencian berakumulasi menjadi amuk massa. Penyebab timbulnya konflik sangat kompleks dan kadang telah memiliki akar sejarah yang panjang. Dimensi politik, ekonomi, sosial dan budaya yang saling tumpang tindih menyebabkan upaya resolusi konflik juga tidak mudah.
Konflik horisontal dan vertikal pasca orde baru menjadi catatan sejarah hitam negeri ini. Ribuan nyawa anak negeri terenggut dan destruksi massa yang ditimbulkan oleh konflik=konflik tersebut telah memberi pelajaran berharga bahwa negeri yang selalu membanggakan kemajemukan ini ternyata masih teramat rapuh. integrasi lebih merupakan sebuah jargon politik ketimbang kenyataan.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive