Abstrak
Dalam hampir semua bagian dunia, dan dalam seluruh wilayah sejarah, sistem - sistem ekonomi yang dilandaskan pada ketamakan telah mengalami kebuntuan dalam melahirkan keadilan. Sitem - sistem semacam itu biasanya berakar pada ekstern - ekstern ideologis yang kurang berhasil mengantarkan kondisi ekonomi yang lebih baik bagi seluruh partisipan. Pada skala global, banyak orang menolak Kapitalisme tanpa regulasi dan Sosialisme ekstern, serta Neoliberalisme yang telah berjasa melahirkan kemiskinan dan pemiskinan struktural dalam jumlah masif.
Dalam dunia kapitalistik, kesenjangan pendapatan yang besar diterima sebagai wajar dan tak terhindarkan. Kesemarataan ekonomi dan sosial kurang mendapat perhatian bahkan sebagai suatu tujuan yang jauh. Kedermawanan hanya akan menambah kesedihan. ini merupakan ketidakadilan yang nyata, namun dirasionalisasikan dengan argumen, bahwa seseorang yang memikirkan diri sendiri yang telah melahirkan situasi ini merupakan 'kekuatan sosial yang perlu dan bermanfaat."
Lain halnya dalam Islam; keadilan merupakan nilai - nilai moral yang sangat ditekankan. Dalam AL-Qur'an tidak kurang dari seratus ungkapan yang memasukkan gagasan keadilan, baik dalam bentuk kata - kata yang bersifat langsung ataupun tidak langsung. Demikian pula di dalam kitab itu ada dua ratus peringatan untuk melawan ketidakadilan dan seumpamanya. Semua itu mencerminkan dengan jelas komitmen Islam terhadap keadilan.