Abstrak
Peran satuan intelijen kemanan di institusi Polri memegang peranan yang penting untuk berhasilnya dan suksesnya tugas satuan reserse kriminal didalam pengungkapan kasus pencurian kendaraan bermotor diwilayah hukum kepolisian resort kota Cimahi. Polri sebagai institusi hukum terdepan bertugas menegakkan hukum dengan cara yang profesional dan proporsional agar masyarakat menjadi terayomi dengan pelayanannya yang prima yang menghasilkan potensi kamtibmas yang kondusif. Melalui reformasi birokrasi Polri dan bentuk loyalitas yang lebih demokrasi, maka institusi Polri membenahi diri dengan maksimal dalam hal profesionalisme melalui satuan intelijen keamanan yang bertugas menjadi mata dan telinga pimpinan, serta sebagai pemasok early warning untuk pimpinan Polri agar dengan bijaksana dan profesional dapat mengambil kebijakan untuk memutuskan suatu keputusan yang jauh dari arogansi dan kesewang-wenangan. Fungsi intelijen keamanan merupakan fungsi kepolisian yang istimewa, karena setiap kegiatannya lebih bersifat tertutup dan sangat rahasia guna terjadinya suatu keadaan yang stabil dan dinamis untuk terlaksananya penyelenggaraan negara oleh pemerintah. Penulis melakukan penelitian yang difokuskan pads peran satuan intelkam dalam pengungkapan kasus pencurian kendaraan bermotor di wilayah hukum poiresta Cimahi. Ada 3 (tiga) rumusan permasalahan yang dibahas yaitu gambaran umum wilayah hukum poiresta Cimahi, gambaran terjadinya pencurian kendaraan bermotor diwilayah hukum poiresta Cimahi dan Iangkah yang diambil satuan intelkam poiresta Cimahi untuk mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor.
Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori motivasi, teori kompetensi, teori komitmen, teori peran dan teori pembelajaran.
Metode yang digunakan yaitu metode field research/penelitian lapangan yaitu penelitian yang mempelajari fenomena sosial secara Iangsung dan lengkap (comprehensive) sehingga diharapkan dapat memahami permasalahan yang diteliti secara mendalam dan utuh. Penelitian lapangan merupakan perpaduan teknik pengamatan (observasi) dan wawancara (terbuka), dan jika memang diperlukan dilakukan pemeriksaan dokumen didalam pengumpulan data. Hasil penelitian penulis diantaranya yaitu kurangnya anggaran untuk kegiatan penyelidikan intelijen keamanan dan pengumpulan bahan keterangan intelkam harus menjadi opini publik dan birokrasi demi suksesnya Polri. Faktafakta yang ditemukan penulis menunjukkan bahwa peran satuan intelkam dalam kasus pencurian kendaraan bermotor sangat kurang, karenanya pelibatan satuan intelkam agar lebih diefektifkan. Saran penulis yaitu diupayakan agar satuan intelkam lebih bersikap profesional, proporsional dan dinamis demi tetap terjaganya profesionalisme institusi Polri untuk kinerjanya.